1- Kenapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh seseorang lebih mendahulukan
berbakti kepada orang tuanya dibandingkan berjihad ( sebagaimana dalam hadits riwayat Bukhari)
عن
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ ( جَاءَ رَجُلٌ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَأْذَنَهُ فِي
الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَيٌّ وَالِدَاكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ ).
Artinya: “Abdullah bin Umar radhiyallahu
‘anhuma berkata; “Pernah seseorang mendatangi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam lalu ia minta izin untuk berjihad, Lalu Beliau bertanya: “Apakah kedua
orang tua masih hidup?” Orang itu menjawab:”Iya”. Beliau bersabda: “Berjihadlah
dalam mengurus keduanya.” HR. Bukahri.
2- Kenapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seseorang untuk tetap
diam bersama ibunya, karena pada kedua kaki ibunya terdapat surga.
عَنْ
مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ، أَنَّ جَاهِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَتَى
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إِنِّي أَرَدْتُ أَنْ
أَغْزُوَ فَجِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ. قَالَ: «أَلَكَ وَالِدَةٌ؟» قَالَ: نَعَمْ،
قَالَ: «اذْهَبْ فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ عِنْدَ رِجْلَيْهَا» هَذَا
حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ.
Artinya: “Mu’awiyah bin Jahimah
meriwayatkan bahwa Jhimah radhiyallahu ‘anhu pernah mendatangi Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: “Sungguh aku ingin berperang, dan aku
datang meminta petunjuk kepada engkau?”, beliau bersabda: “Apakah kamu memiliki
ibu?”, ia menjawab: “Iya”, beliau bersabda: “Pergilah dan tinggallah
bersamanya, karena sesungguhnya surga pada kedua kakinya.” HR. Al
Hakim, beliau berkata: “Hadits ini adalah yang shahih sanadnya dan
belum disebutkan oleh kedua imam (Yaitu Imam Bukhari dan Muslim).
3- Kenapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seorang pemuda yang
telah membuat ibunya menangis untuk kembali membuatnya tertawa.
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ ( أَتَى رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي جِئْتُ أُرِيدُ الْجِهَادَ
مَعَكَ أَبْتَغِي وَجْهَ اللَّهِ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَقَدْ أَتَيْتُ وَإِنَّ
وَالِدَيَّ لَيَبْكِيَانِ قَالَ فَارْجِعْ إِلَيْهِمَا فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا
أَبْكَيْتَهُمَا ).
Artinya: “Abdullah bin ‘Amr berkata: “Seseorang
pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: Wahai
Rasulullah, sungguh aku datang ingin berjihad bersama, aku berharap wajah Allah
dan kehidupan ahirat, dan aku telah datang dalam keadaan kedua orang tuaku
benar-benar menangis?”, beliau menjawab: “Kalau begitu, kembalilah kepada
keduanya, buatlah mereka berdua tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka berdua
menangis.” HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan An Nasai.
Sobat …
Sungguh
pemandangan yang terindah, yang sangat sulit dilupakan bagi seorang anak
shalih. semoga Allah Ta’ala membantu kita mewujudkannya. Allahumma amin.
Posting Komentar